Marketing via Internet? Pahami dulu perilaku konsumennya yuk! - Mie Ayam Pak De Karyo

Sabtu, 23 April 2022

Marketing via Internet? Pahami dulu perilaku konsumennya yuk!


Marketing via Internet? Pahami dulu perilaku konsumennya yuk!


    Pentingkah Digital Marketing? Pahami Alasan Mengapa Konsumen melakukan Pembelian Secara Online

    Baik disadari maupun tidak kita mulai beradaptasi dengan penggunaan teknologi, hal ini dikarenakan perkembangan teknologi yang begitu pesat dapat menjadi alternatif terhadap berbagai kegiatan yang kita lakukan.

    Contohnya saja salah satu aktivitas yang kita lakukan yaitu berbelanja. Sebelumnya, berbelanja secara online merupakan hal yang cukup mengkhawatirkan karena kita tidak bertemu secara langsung dengan penjual, namun, semakin hari inovasi-inovasi baru muncul untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut dan masyarakatpun semakin tidak khawatir untuk berbelanja secara online, dan hingga saat ini, berbelanja online menjadi suatu hal yang wajar. Kita lihat saja pada data jumlah pengunjung bulanan pada e-commerce yang ada di Indonesia pada Kuartal III 2021 ini.


    Bisa dilihat pada grafik tersebut, Tokopedia menjadi e-commerce dengan jumlah pengunjung bulanan paling tinggi yaitu 158,1 juta orang. Bahkan, pada peringkat 10, yaitu Zalora, masihlah memiliki angka pengunjung bulanan yang sangat tinggi yaitu 2,6 juta orang. Tentunya, ini merupakan jumlah yang sangat besar yang menunjukkan bahwa aktivitas berbelanja online sudah dikenal dan menjadi hal yang biasa dilakukan pada masyarakat kita.

    Lalu, apa yang menjadi alasan bagi masyarakat yang memilih untuk berbelanja secara online?

    Menurut Laudon dan Traver pada buku E-commerce: Business. Technology. Society edisi ke 13 tahun 2017, terdapat beberapa alasan dari hasil survey yang dilakukan yaitu:

    1. Harga yang Lebih Murah

    Seperti yang kita ketahui, berbelanja online memungkinkan kita untuk berbelanja langsung kepada distributor tangan ke dua atau ke tiga dari produsen yang mungkin tidak bisa kita dapatkan di sekitar daerah tempat tinggal kita sehingga harga jual dapat lebih murah. Selain itu, banyaknya program potongan harga atau diskon yang ditawarkan baik langsung dari penjual maupun dari pihak e-commerce yang membuat konsumen semakin tertarik untuk berbelanja online. Hal lain yang membuat harga produk online lebih murah dibanding dengan kita membeli langsung di toko yaitu karena lebih kecilnya biaya yang harus dikeluarkan oleh penjual dalam melakukan penjualan secara online.

    2. Berbelanja Dimana Saja

    Berbelanja online dapat dilakukan dimanapun. Hal ini didukung dengan perkembangan website dan aplikasi yang dapat terintegrasi dengan berbagai device kita sehingga dimanapun kita berada, apapun yang sedang kita lakukan, asalkan terdapat akses internet dan perangkat yang dapat membuka browser atau menginstall aplikasi e-commerce, maka kita sudah dapat melakukan belanja online. Tentunya, kemudahan ini memberikan peluang besar bagi pertumbuhan e-commerce di Indonesia.

    3. Tersedia 24/7

    E-commerce telah menggantikan aktivitas toko yang harusnya dilakukan secara fisik ditransformasikan menjadi digital. Bisa saja toko yang menjual produk tersebut tutup namun dia tetap bisa menerima pembelian produknya secara online. Bahkan, ada banyak penjual yang tidak memiliki toko fisik, dan mereka sudah bisa berjualan hanya melalui perangkat mereka secara online sehingga mereka tidak perlu menutup toko fisik mereka sehingga konsumen dapat melakukan pembelian kapanpun yang mereka inginkan.

    4. Pilihan Produk yang Lebih Luas

    Pada marketplace, pilihan produk tersedia sangat banyak. Bahkan dalam 1 e-commerce, memuat sangat banyak sekali kategori produk dengan toko yang berbeda-beda yang dapat kita filter sesuai dengan keinginan kita. Tentunya, jika kita berbelanja langsung ke toko, pilihan produk yang ditawarkan hanya sebatas produk yang tersedia pada toko itu saja.

    5. Lebih Mudah untuk Membandingkan dan Meneliti

    Untuk mencari produk atau layanan yang paling pas dengan apa yang kita punya, kita harus mengunjungi beberapa toko secara langsung untuk melakukan perbandingan, baik dari segi harga, kualitas, dan fitur yang ditawarkan. Hal ini tentunya membutuhkan waktu dan tenaga yang kita miliki. Namun, dengan adanya online marketplace, kita lebih mudah membandingkan antara toko 1 dengan lainnya, antara e-commerce yang 1 dengan yang lainnya hanya dengan melakukan klik, waktu dan tenaga yang dibutuhkan pun sangatlah sedikit, sehingga banyak orang yang lebih memilih berbelanja online agar tercapai efisiensi.

    6. Beberapa Alasan Lainnya

    Beberapa alasan lain dari hasil survey mengapa banyak orang lebih memilih berbelanja online yaitu karena pembelian produk yang hanya tersedia secara online, melihat dan tertarik karena testimoni online yang diberikan konsumen, ketersediaan informasi produk yang lebih baik, pengaruh meria sosial, dll.

    Beberapa hal tersebut merupakan alasan mengapa orang lebih memiluh melakukan pembelian online. Kalau kamu sendiri alasannya apa? Berikan alasanmu di kolom komentar.

    Keuntungan dan kelemahan melakukan pembelian secara online:



    Memahami Model Perilaku Konsumen

    Bagaimana sih, tahapan proses keputusan konsumen ketika melakukan pembelian secara online? Berikut kami akan membahas satu per satu terkait tahapan proses keputusan pembelian konsumen, serta faktor pendukung seperti Latar Belakang dan Intervensi yang dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Yuk simak bagian berikut ini!

    Berikut merupakan gambaran sederhana perilaku konsumen (online) secara umum:

    1. Faktor Latar Belakang yang Membentuk Perilaku Konsumen

    Faktor ini merupakan faktor yang menggambarkan latar belakang dari konsumen yang dituju. Bahwa indikator keputusan pembelian seorang konsumen dipengaruhi oleh latar belakang budaya, sosial, dan psikologis mereka.

    Budaya

    Budaya adalah faktor eksternal yang paling luas dan paling abstrak. Budaya mengacu pada kompleksitas makna, nilai, norma, dan kebiasaan belajar yang dimiliki bersama oleh anggota masyarakat. Norma budaya relatif stabil dari waktu ke waktu, oleh karena itu budaya memiliki dampak besar  kepada perilaku konsumen. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa budaya mempengaruhi hampir setiap aspek melihat, seperti domain psikologis dasar seperti identitas diri dan motivasi, cara informasi diproses, dan cara pesan iklan ditafsirkan.

    Sosial

    Kelas sosial mengacu pada pembagian yang relatif homogen dalam suatu masyarakat, biasanya didasarkan pada variabel sosial ekonomi seperti pencapaian pendidikan, pendapatan, dan pekerjaan. Kelas sosial bisa sangat sulit didefinisikan dan diukur. Namun pemasar di seluruh dunia cenderung menggunakan klasifikasi konvensional yang membagi setiap populasi menjadi beberapa kelas sosial ekonomi.

    Psikologis

    Faktor psikologis adalah faktor yang berbicara tentang psikologis seseorang yang menggerakkan tindakannya untuk mencari kepuasan. Beberapa faktor psikologis yang penting adalah motivasi, persepsi, learning dan attitude atau kepercayaan.

    2. Apa itu Faktor Intervensi? Mengapa Dapat Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen?

    Faktor intervensi merupakan faktor campur tangan dari beberapa hal berikut yang akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. 

    Brand

    Suatu brand merupakan komponen penting dari sebuah produk baik itu barang ataupun jasa. Dalam suatu bisnis, brand image sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian, keduanya sangat berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Semakin baik image suatu brand di kalangan masyarakat, artinya kepercayaan konsumen terhadap brand tersebut sangat tinggi. Dengan brand image yang baik, maka calon konsumen akan lebih melirik produk atau jasa yang ditawarkan brand tersebut.

    Marketing Communications Stimuli

    Pada stimuli pemasaran yang merupakan instrumen pemasaran juga biasa disebut dengan bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari product, price, promotion dan place. Empat komponen tersebut merupakan setiap komunikasi atau stimuli fisik yang didesain untuk mempengaruhi konsumen. Pada komponen product merupakan stimuli utama yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, seperti kemasan, isi, atau ciri-ciri fisik produk. Stimuli tambahan yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah suatu hal yang merepresentasikan produk, seperti kata-kata, gambar, dan simbol yang diasosiasikan dengan produk seperti pengaruh price, place dan pengaruh promotion.

    Firm Capabilities

    Untuk dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, kemampuan perusahaan juga menjadi salah satu pertimbangan konsumen. Apakah perusahaan mampu menunjukkan perhatian kepada konsumen? Apakah perusahaan dapat menanggapi segala permintaan konsumen? Apabila perusahaan mampu melayani dan menunjukkan sikap pengertian kepada konsumen jika mereka menghadapi masalah dengan produk, maka hal tersebut dapat mempengaruhi keputusan pembelian seseorang, serta menumbuhkan kepercayaan konsumen terhadap brand.

    Website and Mobile Platform Features

    Dalam model pembelian secara online, tentunya penggunaan website serta platform seluler menjadi salah satu komponen utama untuk melakukan pembelian. Fitur dari website dan mobile platform mencakup kemampuan navigasi, dan kepercayaan terhadap keamanan informasi & data konsumen, menjadi hal yang dipertimbangkan konsumen untuk melakukan keputusan pembelian produk melalui website atau mobile platform.

    Consumer Skills

    Keterampilan konsumen mengacu pada pengetahuan yang dimiliki konsumen tentang bagaimana melakukan transaksi secara online atau berbelanja melalui website atau e-commerce. Apabila keterampilan konsumen minim akan teknologi, mereka cenderung lebih memilih untuk membeli produk di toko terdekat rumah mereka dan melakukan pembelian secara konvensional.

    Product Characteristics

    Karakteristik produk mengacu pada beberapa produk yang dapat dengan mudah dijelaskan, mudah dikemas, dan mudah dikirim secara online. Informasi secara detail mengenai suatu produk yang tertera di website akan menjadi indikator keputusan pembelian konsumen.

    3. Apa saja sih, tahapan dari Keputusan Pembelian Konsumen?

    Untuk mencapai hingga memutuskan pembelian suatu produk, tentunya konsumen melalui berbagai tahapan serta indikator keputusan pembelian. Kalau menurut ahli Kotler dan Amstrong, konsumen melalui lima tahap proses keputusan pembelian. Apa saja tahapan itu? Yuk kita bahas satu per satu.

    Pengenalan Kebutuhan (Awareness - Need Recognition)

    Pengenalan kebutuhan merupakan tahap awal di mana konsumen menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang ingin mereka penuhi. Memang pada dasarnya, dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak luput dari kebutuhan dan keinginan untuk dipenuhi, bukan? Sehingga, di tahap ini pula konsumen akan membedakan kebutuhan serta keinginannya.

    Pencarian Informasi

    Pencarian informasi dilakukan ketika konsumen telah merasa bahwa kebutuhannya dapat dipenuhi dengan membeli serta menggunakan suatu produk. Dengan begitu, di tahap ini konsumen akan mencari informasi suatu produk baik secara online ataupun dengan cara konvensional. Seperti mencari informasi melalui Google atau melakukan kunjungan langsung ke toko terkait.

    Evaluasi Alternatif

    Tahap inilah dimana konsumen akan melakukan evaluasi pilihan produk dan merek sesuai dengan keinginan mereka. Untuk mendapatkan produk yang terbaik, pastinya Anda akan melakukan perbandingan satu produk dengan produk lainnya, bukan? Itulah proses yang ada pada tahapan ini, dimana konsumen akan membandingkan berbagai merek pilihannya, untuk mendapatkan produk terbaik.

    Keputusan Pembelian

    Setelah melewati berbagai tahap, konsumen akan menentukan sikap dan mengambil keputusannya apakah mereka akan membeli atau tidak. Jika memilih membeli, maka konsumen akan dihadapkan pada beberapa alternatif pengambilan keputusan, seperti produk dan merek, hingga menentukan kuantitas dan waktu membeli produk. Pembelian juga dapat dilakukan baik secara online atau konvensional, seperti melalui e-commerce atau toko retail.

    Perilaku pascapembelian

    Setelah melakukan pembelian, maka tahapan terakhir dari proses keputusan pembelian merupakan perilaku pascapembelian. Pada tahap ini, hal yang dilihat adalah apakah Anda sebagai konsumen akan merasa puas dengan produk yang telah Anda beli? Apakah Anda sebagai konsumen akan melakukan pembelian ulang produk tersebut? Atau tidak? Proses ini lebih menggambarkan apakah sebuah produk atau merek tertentu dapat membentuk konsumennya menjadi loyal atau tidak.


    Mengenali Konsumen: Apa sih bedanya ‘browsers’ dan ‘buyers’?

    Sumber gambar: https://www.gfk.com/insights/turning-browsers-into-buyers

    Selama berselancar di internet, kita semua tergolong kedalam “internet users”. Meski penggunaan internet kini erat kaitannya dengan aktivitas jual-beli dan transaksi  e-commerce, tidak seluruh “internet users” terlibat dalam jual beli dan transaksi e-commerce. Faktanya, hanya 89% “internet users” yang dapat dilabeli sebagai shoppers. 

    Shoppers merupakan kumpulan orang yang terlibat dalam aktivitas e-commerce. Dari 89% populasi shoppers, konsumen dapat dikelompokkan lagi menjadi 73% buyers dan 16% browsers. Lantas, apa sih bedanya buyers dan browsers?

    Dari namanya saja kita sudah dapat mengidentifikasi bahwa buyers adalah sekelompok konsumen yang benar-benar membeli. Sedangkan browsers adalah sekelompok konsumen yang ‘mencari’. Lebih lanjut lagi, buyers melihat-lihat produknya secara online dan melakukan pembeliannya via online (melalui e-commerce). Berbeda dengan shoppers yang melihat-lihat produk, review, dan harga melalui online lalu melakukan pembelian secara offline dengan datang langsung ke offline store. 

    Dengan tingginya traffic dari aktivitas pembelian online ini, satu sampai tiga pembelian pembelian melalui toko offline mengaku telah ter-influenced oleh aktivitas yang dilakukannya pada dunia maya. Meski begitu, layaknya simbiosis mutualisme online traffic juga kerap dipengaruhi oleh aktivitas brand offline dan pembelanjaan offline. Sehingga pembelian online maupun offline dapat dikatakan sebagai pasangan tidak terpisahkan yang merupakan bagian dari perilaku konsumen. 

    Nah itu dia perbedaan dari browsers dan buyers! Kalau kamu, team checkout online atau lihat-lihat aja dan langsung belanja ke toko nih?


    Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam keputusan pembelian

    Sumber gambar: https://www.hestanto.web.id/keputusan-pembelian/


    Keadaan dan kebiasaan di masa kini yang banyak terbentuk oleh adanya pandemi telah melahirkan budaya kepraktisan. Bekerja misalnya, cukup dirumah saja dengan mode Work from Home (WFH) karyawan dapat produktif bekerja. Tak hanya dalam hal bekerja, transaksi pun menjadi semakin praktis dengan dibuktikan lonjakan pembelian online di masa pandemi dan pasca-pandemi yang terus meningkat. Barang yang dibeli mulai dari barang remeh-temeh hingga barang berharga seperti gadget. Ragam pembelian ini ternyata dapat dikelompokkan menjadi dua jenis loh! Berikut adalah jenis barang berdasarkan harganya

    1. Big Ticket Items ($1000 atau lebih)

    Barang yang tergolong kedalam big ticket items adalah barang-barang yang dapat dikategorikan cukup mahal, contohnya adalah barang elektronik dan tiket pesawat. Meski harganya cukup mahal, sistem keamanan transaksi yang kini semakin kompleks membuat konsumen tidak lagi ragu untuk melakukan pembelian. 

    2. Small Ticket Items ($100 atau kurang)

    Small ticket items adalah barang-barang yang harganya cenderung murah, seperti buku, pakaian, perlengkapan kantor, software, dan lainnya. 

    Jenis barang yang dibeli konsumen akan tergantung pada seberapa dalam pengalamannya dengan website terkait yang berkaitan langsung dengan kepercayaannya pula. 

    Bicara tentang kepercayaan, ternyata faktor kepercayaan termasuk kedalam dua faktor paling penting yang mempengaruhi keputusan belanja online konsumen loh! Ini dia dua faktor paling penting yang mempengaruhi keputusan belanja online konsumen:

    1. Utility

    Utilitas adalah istilah yang digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen atas konsumsi barang atau jasa. Contoh dimensi pengukurannya ialah harga yang menguntungkan konsumen, pelayanan yang cepat, dan kenyamanan konsumen dalam berbelanja. Utilitas dapat mempengaruhi keputusan belanja online konsumen, karena dengan membandingkan utilitas yang akan didapat oleh konsumen maka Ia cenderung memilih penawaran dengan utilitas terbaik. 

    2. Trust

    Kepercayaan adalah salah satu faktor paling penting. Dimensi yang terdapat didalamnya diantaranya: persepsi kredibilitas, kemudahan penggunaan, dan risiko yang dirasakan. Untuk dapat meningkatkan kepercayaan konsumen, seller dapat mengembangkan kepercayaan dengan membangun reputasi yang kuat atas kejujuran, keadilan, dan pengiriman.

    Kalau menurut kamu, faktor mana nih yang paling berpengaruh dalam berbelanja online?


    Cara-cara konsumen berbelanja online

    Tidak secara tiba-tiba konsumen mengetahui dimana dia akan berbelanja online dan tidak semua konsumen yang mengunjungi suatu situs berbelanja online hanya dengan mengklik iklan bergambar “klik disini” untuk mengunjungi situs tersebut. Ada berbagai cara bagaimana konsumen dapat mengenali dan berkunjung ke suatu situs berbelanja online dan menemukan toko online yang mereka cari, diantaranya yaitu:

    1. Melakukan pencarian melalui search engine

    Melakukan pencarian informasi melalui search engine merupakan hal yang pasti dan biasa dilakukan oleh semua orang. Bahkan dalam mencari produk yang ingin dibeli sekalipun. Melalui search engine, pencarian yang dilakukan akan menghasilkan informasi yang sangat luas. Sangat luas disini berarti semua marketplace baik e-commerce raksasa, website pribadi milik penjual, semuanya akan ditampilkan jika memenuhi SEO (Search Engine Optimizer). Dengan hasil informasi yang dikeluarkan oleh search engine, menjadi langkah awal bagi konsumen untuk memilih kemana mereka berkunjung untuk mencari produk yang mereka inginkan. Sehingga penting bagi pemasar untuk meningkatkan kualitas konten penjualan mereka untuk muncul di halaman pertama search engine, sehingga dapat menarik lebih banyak pengunjung untuk melihat produk atau layanan mereka melalui search engine.

    2. Melakukan pencarian pada e-commerce

    Karena saat ini masyarakat sudah familiar dengan e-commerce, maka sudah menjadi hal yang wajar bagi kebanyakan orang  menginstall aplikasi e-commerce pada gawai mereka untuk melakukan pembelanjaan tanpa harus mengunjungi situs e-commerce melalui peramban yang dimiliki. Bahkan tidak hanya dari 1 aplikasi e-commerce saja, kebanyakan orang malah memiliki lebih dari 1 aplikasi e-commerce dari berbagai perusahaan agar dapat membandingkan harga atau justru membandingkan diskon yang diberikan sehingga merasa diuntungkan. Didukung dengan meningkatnya pengguna e-commerce serta jutaan pengunjung bulanan di Indonesia, dengan mengetahui informasi tersebut, para penjual seharusnya sudah memahami bahwa pentingnya memiliki dan mengelola gerai online pada berbagai e-commerce sebagai peluang bagi mereka untuk memperluas jangkauan pasarnya.

    3. Mengunjungi situs ritel secara langsung

    Selain melalui search engine dan e-commerce, biasanya konsumen sudah mengetahui dimana mereka akan membeli produk secara online. Biasanya hal ini dikarenakan konsumen sebelumnya sudah mengenali ritel tersebut atau sudah pernah melakukan pembelian pada situs ritel tersebut. Meskipun kebanyakan konsumen, jika belum mengetahui alamat situs ritel, mereka akan mencarinya melalui search engine dan kemudian konsumen menghafal alamat situs ritel tersebut. Dengan memiliki situs ritel, dapat memberikan manfaat bagi konsumen, karena biasanya mereka ingin melihat dan mengetahui produk yang dijual tanpa harus mengunjungi secara langsung toko ritel yang mereka inginkan. Sehingga, dengan mengetahui ini, penting bagi suatu bisnis untuk memiliki situs online yang dapat diakses secara publik melalui internet untuk menyediakan layanan informasi mengenai bisnisnya lebih baik lagi.

    4. Melalui iklan

    Iklan juga menjadi salah satu cara yang paling umum digunakan untuk melakukan pemasaran, yang tujuannya adalah agar konsumen dapat mengetahui produk yang sedang ditawarkan atau mengunjungi situs yang sedang diiklankan. Tentunya, iklan yang ditampilkan harus dapat menarik serta sesuai sasaran preferensi konsumen. Hal ini menjadi salah satu cara bagi konsumen untuk mengenal suatu situs penjualan online. Telah banyak pemasar yang memasang iklan secara online, namun juga banyak yang gagal menggunakan strategi ini. Sehingga perlu diperhatikan dimana tempat kita memasang iklan serta bagaimana desain dan tata letak dari iklan yang kita pasang secara online.

    Apasih manfaat mengetahui bagaimana konsumen mengetahui atau mengenali suatu toko online? Tentunya hal ini sangat berguna bagi kalian jika memiliki suatu bisnis yang juga ingin memperluas pangsa pasarnya dengan melakukan penjualan secara online. Meskipun banyak faktor-faktor lain selain yang ke 5 faktor yang telah disebutkan, setidaknya kita memahami apa saja yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan engagement dari para konsumen untuk mengetahui bisnis kita. Sebagai referensi tambahan untuk meningkatkan traffic online store, kalian dapat menyimak video berikut:



    Strategi dan Tools Digital Marketing

    Di era saat ini yang apapun serba digital sangat memudahkan segala aktivitas manusia, bukan? Salah satunya adalah aktivitas berjualan dan berbelanja secara online melalui platform digital. Untuk dapat mencapai target konsumen agar berbelanja secara online, maka diperlukannya juga pemasaran secara digital. Apa itu Pemasaran Digital? 

    Pemasaran Digital atau Digital Marketing merupakan suatu kegiatan promosi dari suatu brand atau produk menggunakan media digital atau internet. Apa tujuannya? Sama seperti semua pemasaran, tujuan dari pemasaran digital adalah untuk membangun hubungan dengan pelanggan, dengan mengkomunikasikan produk unggulan atau layanan perusahaan agar dapat mencapai keuntungan sebesar-besarnya. 

    Namun, untuk melakukan pemasaran secara digital, tentunya tidak dapat berjalan secara otomatis. Berbagai usaha diperlukan agar membuat bisnismu dapat berkembang lebih baik. Salah satunya yaitu menggunakan strategi pemasaran digital berikut.

    1. Menerapkan SEO (Search Engine Optimization) 

    SEO atau Search Engine Optimization adalah sebuah teknik yang digunakan untuk membuat situs web kamu berada di posisi pertama mesin pencari seperti Google. Tujuannya adalah agar dapat mengarahkan orang menuju ke situs web kamu. 

    Misalnya, ketika orang memasukkan kata “mie ayam legend” pada pencarian Google, maka dengan menggunakan SEO, situs web kamu dapat berada pada posisi pertama sehingga akan memungkinkan untuk diklik orang.

    Untuk dapat menerapakan strategi SEO ini, kamu bisa menggunakan tools bantuan seperti Google Analytics dan Google Seacrh Console untuk menganalisis traffic situs web kamu.

    2. Menggunakan Pay-per-click (PPC) search ads

    Pay-per-clik atau PPC merupakan suatu model pemasaran di internet dengan membayar biaya setiap kali iklan mereka diklik. Biasanya pengiklan menggunakan layanan tools Google Ads, agar iklan mereka terdapat pada posisi pertama pada halaman pencarian, seperti gambar di bawah ini.

    Apa tujuan dari PPC ini? Yaitu agar dapat menjangkau lebih banyak orang yang sedang melakukan pencarian di google dengan suatu keyword. Misalnya seperti gambar di atas, ketika mencari keyword Tokopedia, maka halaman google akan muncul iklan dari situs web Tokopedia.

    Lalu apa bedanya dengan SEO? Jika menggunakan PPC, pengiklan harus membayar kepada Google setiap iklan yang diklik orang. Sedangkan, SEO tidak bersifat iklan, melainkan dicapai dengan keyword yang telah ditargetkan dan pengoptimalan halaman website itu sendiri.

    3. Social Media Marketing

    Merupakan penggunaan platform media sosial untuk membangun brand awareness dan agar terhubung secara mudah dengan audiens. Untuk menggunakan strategi ini, kamu juga dapat menggunakan berbagai layanan dari media sosial loh, mulai dari layanan tools Facebook Ads, Instagram Ads, Twitter Ads, dan sebagainya. Nah, untuk pesan yang ingin dipromosikan dapat melalui pembuatan konten yang harus kamu sesuaikan dengan media sosial pilihan kamu. Misalnya seperti Instagram, sangat cocok apabila kamu melakukan promosi melalui konten visual yang didalamnya didominasi oleh pengguna dengan usia 18-35 tahun.

    4. Content Marketing

    Merupakan isi konten pemasaran yang disajikan agar dapat dengan mudah menjangkau konsumen untuk menciptakan brand awareness. Sehingga, konten yang disajikan dapat berupa gambar, video, infografis, dan lainnya. Pengiklan juga perlu memperhatikan pembuatan konten yang menarik agar membekas di benak konsumen.

    5. E-mail Marketing

    Pemasaran email merupakan salah satu bentuk komunikasi pemasaran online pertama yang cukup efektif. Pemasaran melalui email lebih fokus dengan mempertahankan pelanggan yang sudah ada, dengan memberikan informasi bermanfaat kepada mereka, seperti diskon produk, produk baru, dan sebagainya. Tujuannya untuk membangun hubungan dengan pelanggan.


    Itulah beberapa strategi pemasarn digital yang dapat kamu terapkan pada kegiatan bisnis kamu. Selain itu, agar setiap strategi di atas dapat berjalan dengan lancar, kamu bisa melengkapinya dengan menggunakan tools yang juga wajib kamu tahu. Apa aja tools yang dapat kamu gunakan untuk pemasaran digital? Yuk simak bagian berikut.

    1. Google Analytics

    Untuk memantau dan menganalisis perkembangan situs web kamu, maka kamu bisa menggunakan tools Google Analytics. Tools ini juga dapat membantu kamu mengetahui traffic atau kunjungan pengguna yang mengunjungi situs web kamu loh.

    2. Google Ads

    Tools ini dapat memungkinkan kamu sebagai pengiklan untuk memposisikan situs web kamu pada posisi pertama di halaman pencarian Google. Penggunaan tools ini memang tidak gratis, alias berbayar, tetapi layanan ini cukup efektif untuk bisa memenangkan persaingan di mesin pencarian.

    3. Google Search Console

    Tools yang disediakan oleh Google yang menawarkan layanan untuk membantu kamu memantau dan memecahkan masalah yang dialami situs anda di hasil pencarian Google. Adapun fitur yang disediakan adalah dapat memudahkan untuk melihat data traffic situs kamu loh. 

    4. Facebook Ads

    Tools ini tidak kalah penting dengan search engine loh. Karena media sosial yang saat ini merupakan platform utama bagi para pemasar untuk melakukan pemasaran digital, maka dari itu adanya tools Facebook Ads ini dapat digunakan para pengiklan untuk secara mudah menargetkan audiens sesuai dengan kriteria target pasar, berdasarkan demografis, geografis, minat, dan perilaku audiens.


    Tips manajemen hubungan pelanggan melalui pemasaran digital

    Istilah pemasaran digital atau digital marketing kini rasanya sudah tidak asing lagi. Semua brand berlomba-lomba untuk membuat iklan yang bombastis dan dapat menarik atensi publlik. Tak jarang, ketika melihat iklan yang benar-benar berhasil selalu ada komentar “S3 Marketing!” yang tertulis di kolom komentar. Nyatanya, iklan-iklan bombastis yang kini berseliweran di sosial media kerap kali melupakan esensi terpentingnya, yakni memelihara hubungan pelanggan (customer relationship). Karena sejatinya tujuan akhir dari beriklan adalah customer engagement. Lalu, bagaimana sih cara memasarkan dan membangun hubungan pelanggan secara simultan?

    Untuk melakukan kedua hal tersebut secara simultan, pemasar dapat memaksimalkan fungsi website dengan melakukan tips-tips berikut ini:

    1. Menetapkan identitas merek dan ekspektasi konsumen. Kuncinya adalah diferensiasi!
    2. Mengedukasi konsumen dan memberikan informasi produk dengan detail
    3. Membentuk customer experience
    4. Sebarkan tentang bisnismu secara online! Maksimalkan seluruh platform untuk menyampaikan pesan-pesan pemasaran

    Nah, itu dia tips untuk tetap memelihara hubungan pelanggan sembari melakukan pemasaran digital. Kamu mau coba yang mana dulu nih?

    Bagikan artikel ini

    Silakan tulis komentar Anda